Dari sekian banyak instrumen investasi, bermain saham merupakan salah satu yang paling populer belakangan ini, terutama di kalangan pemula. Maklum, saat ini banyak sekali selebritas atau influencer yang mengajak followersnya untuk membeli surat berharga ini. Bahkan beberapa selebritis sengaja menyebutkan nama beberapa saham tertentu.
Padahal, membeli saham hanya karena ikut-ikutan itu tidak boleh lho. Alasannya karena investasi di surat berharga ini memiliki risiko yang cukup tinggi meskipun imbal hasil yang ditawarkan juga lumayan.
Artikel ini akan membahas cara main saham yang benar untuk pemula beserta tipsnya. Ikuti cara-cara tersebut supaya investasi yang Anda lakukan tidak hanya buang-buang uang belaka.
Cara Main Saham Untuk Pemula
Agar mendapatkan keuntungan dari bermain saham, ikuti cara di bawah ini:
1. Pahami terlebih dahulu apa itu saham dan bagaimana konsepnya
Langkah pertama adalah dengan memahami apa itu saham dan bagaimana konsepnya. Secara sederhana, saham adalah surat berharga yang yang menjadi bukti penyertaan modal seorang investor dalam sebuah perusahaan.
Surat berharga ini diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dibeli oleh investor terkait melalui institusi bernama bursa efek dan perusahaan sekuritas (broker). Investor akan mendapatkan keuntungan investasi apabila harga saham naik (capital gain) dan perusahaan membagikan keuntungan (dividen).
Dari konsep di atas, setidaknya Anda akan tahu ada beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan investasi ini. Pihak yang terlibat tersebut adalah perusahaan (emiten), bursa efek yang dalam hal ini merupakan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perusahaan sekuritas.
Karena seluruh perdagangan surat berharga atau sekuritas berada di bawah naungan BEI, maka Anda tidak bisa memilih berinvestasi di bursa efek lain (kecuali kalau ingin berinvestasi di luar negeri). Tugas Anda selanjutnya adalah menentukan emiten dan memilih perusahaan sekuritas terbaik.
2. Pilih perusahaan sekuritas terbaik
Langkah selanjutnya adalah memilih perusahaan sekuritas terbaik. Mengapa Anda perlu memilih perusahaan sekuritas terbaik? Alasannya adalah karena dengan fasilitas yang disediakan oleh perusahaan inilah Anda bisa membeli dan menjual saham. Lebih dari itu, uang modal investasi Anda akan disimpan di perusahaan sekuritas ini.
Jadi, pastikan Anda memilih perusahaan sekuritas yang legal, memiliki rekam jejak yang baik serta kalau perlu memiliki fasilitas online trading terbaik juga. Dengan memilih perusahaan sekuritas terbaik setidaknya Anda sudah satu langkah menghindari investasi bodong.
Baca Juga: 10 Sekuritas Terbaik di Indonesia (Daftar Terbaru 2022)
3. Buat rekening saham di perusahaan sekuritas
Jika sudah menentukan perusahaan terbaik, kini saatnya Anda membuat rekening saham dan rekening dana nasabah (RDN) di perusahaan tersebut. Kedua rekening ini berfungsi untuk menyimpan dana investasi Anda entah itu dana modal, hasil pencairan atau dana sisa.
Saat ini, beberapa perusahaan sekuritas sudah menawarkan proses pembuatan rekening secara online sehingga Anda tidak perlu lagi mengisi banyak dokumen dan mengantar dokumen tersebut ke kantor mereka. Cukup dengan foto diri, KTP, NPWP dan mengisi formulir untuk membuka rekening.
4. Pilih saham terbaik
Langkah selanjutnya adalah memilih pada perusahaan manakah Anda akan berinvestasi. Saat ini tercatat ada 766 perusahaan yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia. Dari sekian banyak emiten, tentu ada perusahaan yang bagus dan ada juga yang tidak.
Untuk memilih perusahaan yang bagus, Anda harus mempertimbangkan banyak hal termasuk kondisi finansial perusahaan, tren harga saham perusahaan tersebut hingga potensi bisnis apa yang Anda yakini bisa mendongkrak harga saham itu.
Tidak semua investor -apalagi investor pemula- yang bisa tahu dengan benar mana perusahaan bagus dan mana yang tidak. Oleh sebab itu, BEI sebagai penyelenggara pasar modal membantu investor dengan menyediakan indeks saham yang berisi saham-saham rekomendasi.
Sebut saja indeks LQ45, indeks IDX30, dan lain sebagainya. BEI juga menerbitkan indeks yang berisi hasil analisis data perusahaan per sektor. Manfaatkanlah fasilitas ini sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan.
5. Buat rencana investasi
Katakanlah rekening dana nasabah dan rekening saham Anda sudah aktif, maka kini saatnya Anda membuat rencana investasi. Dalam rencana investasi ini, tuliskan tujuan investasi Anda untuk masing-masing saham pilihan, pada harga berapa Anda akan menjual saham tersebut baik untuk mendapatkan keuntungan atau menghindari kerugian.
Perencanaan investasi ini penting untuk menjaga Anda dari sikap gegabah, bisa dievaluasi dan diperbaiki ketika imbal hasil investasi tidak sesuai harapan. Anda bisa membuat catatan perencanaan investasi ini sederhana saja entah itu di excel atau catatan biasa.
6. Tidak bertindak gegabah
Perlu Anda ketahui bahwasanya selain aspek internal perusahaan, aspek ekonomi secara umum dan aspek teknis harga saham ada satu faktor lagi yang menentukan kesuksesan investasi. Faktor tersebut adalah emosi.
Anda harus ingat bahwasanya harga sekuritas naik turun itu biasa. Jangan sampai ketika harga saham yang Anda miliki jatuh Anda langsung menjualnya tanpa pikir panjang atau ketika harga saham naik mendadak Anda langsung membeli tambahan saham.
Kedua tindakan ini dapat menjerumuskan Anda ke dalam kerugian. Coba disiplin dengan rencana investasi yang telah Anda buat supaya Anda bisa terhindar dari sifat-sifat seperti ini.
7. Tetap belajar
Meskipun masih dalam naungan bidang studi ekonomi-manajemen, pada dasarnya investasi memiliki dunianya sendiri. Ada banyak istilah, metriks, indikator teknis dan hal-hal berbau bisnis yang perlu Anda pelajari jika ingin memasuki dunia ini.
Untungnya, saat ini banyak sumber-sumber pembelajaran investasi yang dapat Anda coba mulai dari buku, video hingga percobaan langsung menggunakan akun demo. Manfaatkanlah semua sumber pembelajaran ini untuk menghasilkan investasi saham yang menguntungkan.
Tips Untuk Investor Saham Pemula
Ada beberapa tips yang penting diperhatikan investor saham pemula dalam berpartisipasi di pasar modal:
1. Mulai berinvestasi dengan “uang dingin”
Saham merupakan instrumen investasi yang cukup berisiko karena volatilitas harganya yang seringkali tajam dan susah diprediksi. Oleh sebab itu, tips pertama yang bisa Anda terapkan saat berinvestasi pada instrumen ini adalah berinvestasi menggunakan “uang dingin”.
Uang dingin adalah istilah yang digunakan untuk uang sisa yang tidak dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau merupakan uang hasil utang. Dengan menggunakan uang dingin untuk berinvestasi, Anda hanya akan kehilangan modal investasi Anda jika merugi dan bukan kehilangan sumber penghidupan atau harus membayar bunga.
2. Memeriksa semua data perusahaan
Untuk menentukan saham manakah yang paling pas untuk dibeli, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memeriksa semua data perusahaan. Data-data tersebut seperti riwayat perubahan harga saham, laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan tersebut serta berbagai pemberitaan yang berkaitan dengan perusahaan terkait.
Jika semua sumber informasi telah terkumpul, kini saatnya Anda menganalisis dan menyimpulkan hasil analisis tersebut. Analisis yang dapat Anda lakukan diantaranya:
- Bagaimana kondisi pendapatan dan laba perusahaan tersebut dari tahun ke tahun?
- Bagaimana kondisi utang perusahaan tersebut?
- Isu apa yang saat ini sedang hangat dibicarakan media yang terkait dengan perusahaan?
- Apa penyebab harga saham perusahaan tiba-tiba turun?
- Siapa yang mengelola perusahaan tersebut?
- Bagaimana bisnis perusahaan tersebut beroperasi seperti, apa produknya, siapa target konsumennya dan lain sebagainya.
3. Memilih saham yang undervalued
Salah satu warisan atau legacy atau tips yang diberikan oleh Warren Buffet kepada para investor di dunia adalah untuk memilih saham yang undervalued. Saham undervalued adalah saham yang memiliki kondisi fundamental, potensi bisnis yang baik tapi belum banyak investor yang melirik saham tersebut sehingga harganya murah.
Anda tidak akan bisa memilih saham yang seperti ini jika Anda tidak melakukan tips nomor 2. Karena pada dasarnya, semua informasi yang digunakan untuk menentukan value atau nilai perusahaan yang sepantasnya ada di dalam fundamental keuangan dan bisnis tersebut sendiri.
4. Melakukan diferensiasi
Tips yang keempat adalah melakukan diferensiasi portofolio. Diferensiasi di sini artinya Anda memilih dua atau lebih emiten yang bergerak di industri yang berbeda. Tujuannya adalah supaya ketika harga satu saham turun karena suatu faktor, Anda masih memiliki saham-saham lain yang memiliki faktor penurunan yang berbeda dari saham tersebut.
Misalnya, Anda membeli saham perusahaan A, B dan C dimana perusahaan A bergerak di bidang pertambangan, B di bidang medis dan C di bidang FMCG. Jadi, jika harga komoditas tambang dunia turun, Anda masih memiliki saham di perusahaan medis dan FMCG. Dengan demikian portofolio Anda tidak merah semua.
Investor pemula disarankan juga untuk hanya membeli dua atau tiga saham saja dulu. Tujuannya supaya lebih mudah untuk mengamati pergerakan harganya dan mengamati kondisi keuangannya.
5. Jangan membeli saham IPO dulu
Pada tahun 2022 ini diperkirakan akan ada banyak perusahaan besar yang ingin listing di bursa. Salah satunya adalah perusahaan startup hasil merger antara Tokopedia dan Gojek yaitu “GoTo”.
Meskipun tampak menggiurkan, sebaiknya investor saham pemula tidak membeli saham IPO terlebih dahulu. Karena meskipun sudah menerbitkan prospektus, harga saham perusahaan yang baru IPO belum stabil di pasaran.
Contohnya saja saham milik Bukalapak “BUKA”. Pada saat IPO, harga saham startup ini sempat naik selama beberapa hari sebelum terus menurun tajam beberapa bulan setelahnya.
Baca Juga: IPO adalah penawaran umum perdana. Bagaimana investasi IPO?(Pandua Pemula 2022)
6. Pilih saham yang memiliki tingkat likuiditas baik
Likuiditas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat suatu aset termasuk saham diubah menjadi uang tunai. Hal ini penting sebab, Anda perlu cepat-cepat menjual saham ketika ada terjadi penurunan yang tidak wajar atau ketika Anda perlu menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.
Dalam pasar modal, cepat atau lambat ini bergantung pada ramai atau tidaknya saham sebuah perusahaan diperdagangkan. Untuk mengetahui hal ini, Anda bisa memeriksa indeks LQ45 atau indeks lain yang mengukur kualitas likuiditas sebuah perusahaan.
7. Jangan melihat grafik saham setiap hari
Tips yang terakhir adalah tidak melihat grafik saham setiap hari. Update informasi mengenai pergerakan harga saham memang penting, tapi jika Anda melihatnya terlalu sering, Anda bisa terpancing untuk melakukan tindakan irasional seperti, membeli saham atau menjualnya dengan tanpa pikir panjang.
Kesimpulan
Secara garis besar, cara investasi saham untuk para pemula sama seperti cara bermain saham investor yang berpengalaman. Hanya saja, investor pemula perlu melakukan beberapa penyesuaian awal seperti, hanya beli beberapa saham dulu, serta tidak membeli saham IPO.