Saham dan obligasi merupakan 2 (dua) dari berbagai instrumen investasi yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini. Kedua aset ini terbukti memberikan profit yang maksimal dengan modal yang cukup terjangkau dalam jangka waktu tertentu. Namun bagaimanapun juga ada sebagian investor yang hanya fokus dengan investasi pada aset saham, dan ada juga yang lebih tertarik untuk fokus pada aset obligasi saja. Banyak dari mereka tidak mengetahui perbedaan saham dan obligasi yang sebenarnya.
Nah pada artikel yang singkat kali ini, akan kami bahas seputar perbedaan saham dan obligasi secara lebih detail supaya Anda, para pembaca, dapat menentukan pilihan terbaik dan paling cocok untuk investasi di masa depan.
Disini kami akan membagi tulisan ini ke dalam sejumlah poin sebagai berikut:
Yuk, silahkan baca terus artikel ini hingga tuntas ya!
Perbedaan Saham dan Obligasi
Untuk memudahkan penjelasan mengenai perbedaan saham dan obligasi, maka silahkan perhatikan tabel berikut ini dimana kami memperinci perbedaan-perbedaan antara kedua aset dengan sejumlah aspek utamanya secara simpel dan ringkas!
Perbedaan-perbedaan saham dan obligasi
Perbedaan-Perbedaan | Saham ekuitas | Obligasi perusahaan |
Status kepemilikan | Anda adalah bagian dari pemilik perusahaan | Anda meminjamkan modal uang kepada perusahaan |
Contoh | Saham Bank Negara Indonesia, Saham Bank Mandiri, Saham PT Astra international, Saham PT Sampoerna, Saham Apple, saham Google, dan banyak lagi | Surat Utang Negara (SUN)Obligasi Ritel Indonesia (ORI) |
Dikeluarkan oleh | Perusahaan terbuka alias go public | Baik perusahaan, maupun Pemerintah suatu negara |
Penghasilan/Pendapatan | Pendapatan bagi pemegang saham adalah dividen dari perusahaan dan profit yang berasal dari hasil trading saham-sahamnya. | Pendapatan bagi pemegang obligasi berupa bunga pinjaman |
Pembayaran profit | Besarnya profit berupa dividen akan tergantung kepada laba perusahaan yang tidak bisa diperkirakan | Besarnya bunga pinjaman tidak tergantung kepada laba perusahaan. |
Hak-hak untuk voting | Para pemegang saham bisa saja memperoleh hak-hak voting pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) | Para pemegang obligasi tidak memiliki hak-hak voting |
Apresiasi modal | Apresiasi modal atau kenaikan harga aset dapat terjadi pada saham Anda | Anda dapat memperoleh apresiasi modal (kenaikan harga aset) jika obligasi-obligasi perusahaan Anda itu terdaftar |
Resiko | Dianggap sebagai bentuk investasi yang paling beresiko jika dibandingkan dengan berbagai instrumen lainnya mengingat resiko anjloknya harga saham dapat mempengaruhi laba perusahaan dan bahkan menghilangkan setengah hingga seluruh modal Anda. | Obligasi-obligasi perusahaan memiliki resiko lebih kecil dibandingkan dengan saham-saham ekuitas karena keuntungannya berupa bunga sudah pasti akan dibayarkan. |
Likuiditas | Saham lebih likuid daripada obligasi perusahaan, dimana Anda bisa menjualnya kembali kapan saja Anda mau saat Anda memerlukan modal | Obligasi-obligasi perusahaan tidaklah se-likuid saham |
Jangka waktu | Investasi saham bisa dilakukan selamanya atau selama perusahaan berdiri dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain investasi, Anda juga bisa melakukan trading saham dengan jangka waktu yang cukup pendek. | Investasi pada obligasi-obligasi biasanya dilakukan untuk waktu yang terbatas tergantung perjanjian antara pemegang obligasi dan perusahaan atau negara penerbit obligasi |
Pemberlakuan pajak | Pajak harus dibayarkan oleh pemilik saham sebelum dividen perusahaan diberikan | Pajak dikenakan kepada bunga obligasi setelah dibayarkan |
Sekarang kami yakin bahwa kalian kini sudah mengetahui perbedaan saham dan obligasi dari segala aspek. Dari informasi di tabel, Anda dapat mempertimbangkan instrumen manakah yang lebih cocok untuk Anda sebagai investor pemula yang baru saja memulai kegiatan investasinya.
Baca Juga: Obligasi adalah Surat Utang? lnilah Pengertian, Jenis,Contohnya
Baca Juga: Belajar Saham Dari Nol Agar Cepat Untung (Panduan Pemula 2021)
Persamaan Saham dan Obligasi
Selain terdapat perbedaan saham dan obligasi, ternyata kedua instrumen investasi ini juga mempunyai sejumlah persamaan yang perlu Anda ketahui sebelum menentukan opsi aset manakah ingin dipilih.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai persamaan saham dan obligasi? Yuk, silahkan perhatikan tabel berikut ini:
Persamaan antara saham dan obligasi
Persamaan-Persamaan | Saham | Obligasi |
Klaim atas laba dan aktiva | Para pemilik saham memiliki klaim atas laba yang diperoleh perusahaan dan aktivanya. Klaim bisa terjadi pada saat pembelian saham | Sama seperti saham, para pemegang obligasi juga mempunyai hak klaim atas laba perusahaan beserta aktivanya. Klaim ini dapat mulai berlaku saat pembelian obligasi |
Mempunyai hak tebus | Para pemegang saham mempunyai hak tebus yaitu dengan menukar aset saham dengan uang | Para pemegang obligasi juga memiliki hak tebus dimana mereka boleh menukar aset obligasi dengan uang |
Berupa surat berharga | Saham adalah surat berharga yang mengandung perjanjian antara pemegang saham dan pihak perusahaan yang diperjualbelikan di bursa efek | Obligasi juga merupakan surat berharga antara para investor dan perusahaan atau negara penerbit obligasi yang berisikan perjanjian dan mencakup hak dan kewajiban yang juga diperjualbelikan di bursa efek |
Demikianlah penjelasan singkat mengenai perbedaan dan persamaan obligasi dan saham yang sudah kami jelaskan secara cukup detail di atas. Sekarang, yuk kita telusuri di bawah ini bagaimana sih caranya Anda dapat membeli saham dan obligasi ini secara mudah dan simpel.
Bagaimana cara membeli saham dan obligasi?
Karena saham dan obligasi dipandang sebagai aset investasi yang berupa surat berharga, maka untuk membelinya akan memerlukan mekanisme yang tidak biasa, tidak seperti jika Anda membeli sebuah barang dari toko-toko.
Kalau Anda membayangkan membeli aset saham dan obligasi ini akan dilakukan dengan cara yang sulit dan ribet, tentu Anda salah besar. Apalagi di zaman sekarang ini sudah ada teknologi internet yang sangat membantu kelancaran proses-proses transaksi keuangan dan bisnis apapun yang bisa dilakukan secara online dan digital.
Nah, sebagai calon investor yang sudah menentukan aset manakah yang cocok untuk diambil, di bagian ini akan kami kemukakan cara membeli saham dan obligasi yang perlu Anda ketahui yang ternyata memiliki sedikit perbedaan. Oleh karena itu, kami akan membahas terlebih dahulu cara membeli saham, dan kemudian membahas cara membeli obligasi secara mudah dan cepat.
Baca Juga: Cara Beli Saham Online 2021 (Panduan Mulai Cepat)
Cara membeli saham yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan terbuka
Saat Anda tertarik untuk membeli sebuah perusahaan terbuka yang sedang memperdagangkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia atau disingkat dengan BEI, maka Anda harus membelinya pada sebuah perusahaan sekuritas yang legal, aman dan terpercaya. Perusahaan sekuritas yang beroperasi, baik secara offline maupun online ini akan menjadi perantara kalian dalam membeli aset saham yang diinginkan dan bahkan juga menjualnya.
Saat ini sudah banyak perusahaan sekuritas lokal yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia dimana Anda dapat membeli saham-saham yang diinginkan seperti Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Citigroup Sekuritas Indonesia dan banyak lagi. Untuk bisa membeli saham-saham yang ditawarkan perusahaan-perusahaan sekuritas lokal ini, Anda perlu mengikuti langkah-langkah yang diberikan oleh masing-masing perusahaan.
Selain itu, jika Anda tertarik untuk membeli saham-saham yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan global dan multinasional karena dianggap akan lebih menguntungkan berupa profit yang menjanjikan dan lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan lokal, kalian juga bisa membeli saham-saham mereka melalui sebuah broker internasional yang handal dan aman serta sudah mempunyai reputasi yang baik dengan cara online seperti broker Mitrade.
Broker profesional ini biasanya menyediakan saham-saham internasional yang paling populer dari berbagai perusahaan dunia termasuk perusahaan-perusahaan terkenal yang beroperasi di Amerika Serikat, seperti perusahaan Google, Facebook, Apple, Amazon dan lain-lain.
Selain bisa membelinya dengan cara-cara tradisional dan konvensional, Anda juga bisa membeli saham-saham itu pada broker-broker terkemuka dengan konsep CFDs (Contract for Differences) dengan modal yang lebih kecil dengan memanfaatkan fasilitas rasio leverage yang lebih besar. Jadi, sekarang Anda akan memiliki lebih banyak opsi untuk melakukan investasi saham.
Cara membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau negara
Jika Anda lebih berminat berinvestasi pada aset obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau perusahaan, maka Anda juga bisa membelinya secara mudah dan cepat pada perusahaan sekuritas lokal yang ditunjuk oleh Pemerintah atau perusahaan. Anda bisa langsung membelinya pada perusahaan sekuritas tersebut saat obligasi ini diperkenalkan pertama kalinya ke publik.
Dan tidak hanya itu saja, Anda juga ternyata dapat membeli obligasi di pasar sekunder, yaitu di lembaga-lembaga finansial yang sudah bekerjasama dengan pihak Pemerintah atau perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut.
Jadi sebenarnya mudah sekali ya membeli aset saham dan obligasi itu meskipun terkadang harga saham dan obligasi ini di pasar finansial sangat mahal. Jika begitu, mungkin ada baiknya Anda mencari cara lain yang memerlukan modal yang terjangkau dengan keuntungan yang sama. Trading atau investasi pada produk saham dengan konsep CFDs mungkin saja bisa saja menjadi sebuah opsi alternatif yang menarik bagi calon investor seperti Anda saat ini.
Kesimpulan
Perbedaan saham dan obligasi serta persamaan antara keduanya perlu diketahui oleh para calon investor yang ingin menanamkan modalnya dengan membeli sejumlah surat berharga yang menguntungkan. Dengan mengetahui perbedaan saham dan obligasi ini, diharapkan Anda tidak salah memilih sebuah instrumen yang tepat untuk berinvestasi.
Selain itu, pertimbangkan juga baik dan buruknya, atau kelebihan dan kekurangan masing-masing aset ini, sebab kami yakin Anda selalu berharap akan dapat memetik keuntungan terus menerus di berbagai kondisi dan situasi dunia usaha apapun seperti saat ini.
Yuk, mulailah berinvestasi dan tunggu saja kejutan selanjutnya! Semoga sukses selalu ya!
Wah, bagus banget ya pembahasannya..lengkap dan terperinci..saya berniat jadi trader dan investor pemula di tahun 2022 ini…mudah2an sukses
oh iya terima kasih atas apresiasinya dan juga usulannya, semoga suksessss