Salah satu indikator teknis dalam trading yang paling populer adalah penggunaan level resistance dan level support untuk mengidentifikasi saat market mengalami breakout. Level resistance adalah garis yang menghubungkan serangkaian harga tertinggi dari suatu aset dalam periode tertentu. Sementara level support adalah garis yang menghubungkan harga terendah dari suatu aset dalam periode tertentu.
Dalam periode tertentu, harga sebuah aset baik itu saham, forex, atau bahkan crypto diperkirakan akan berfluktuasi di area di antara kedua garis ini. Namun tidak menutup kemungkinan kalau fluktuasi harga dalam periode tertentu akan menembus salah satu diantara keduanya.
Kondisi fluktuasi harga berhasil menembus level resistance dan level support inilah yang disebut dengan breakout.
Apa Itu Breakout dalam Trading
Breakout adalah kondisi dimana pergerakan harga aset menembus level support dan resistance dari riwayat harga aset tersebut. Fenomena breakout bisa menandakan adanya keberlanjutan trend harga khususnya apabila dibarengi dengan indikator lain seperti, jumlah volume perdagangan yang tinggi.
Breakout terbagi menjadi dua jenis yaitu true breakout dan false breakout. True breakout adalah kondisi dimana pergerakan harga berhasil menembus level resistance atau support dengan tanpa diiringi dengan pembalikan harga (reversal). Biasanya breakout jenis ini ditandai dengan tingginya volume perdagangan saat breakout terjadi. Istilah breakout ini umum digunakan pada trading aset apapun mulai dari saham, forex hingga crypto.
Sebaliknya, false breakout adalah kondisi dimana pergerakan harga memang berhasil menembus level resistance atau support tapi tidak lama kemudian ada reversal (pembalikan). Umumnya fenomena ini ditandai dengan jumlah volume perdagangan yang kecil saat harga berhasil menembus batas.
Cara Mengidentifikasi Breakout
Aspek volume perdagangan dan breakout ini dapat Anda lihat dalam grafik tampilan candlestick. Badan candlestick akan terlihat gemuk kalau ada banyak volume perdagangan dan akan terlihat kurus kalau volume perdagangan kecil. False breakout bisa terjadi apabila hanya ekor candlestick yang menembus harga sementara badannya tidak.
Namun supaya analisis yang Anda lakukan bisa lebih akurat, sebaiknya Anda melengkapi analisis tersebut dengan indikator teknis lain seperti Bollinger bands atau RSI indeks. Dengan demikian, Anda dapat memperkirakan apakah harga aset tersebut akan segera berbalik atau tidak dan bisa menentukan entry dan exit level dengan benar dan akurat.
Breakout Mengindikasikan Apa?
Breakout bisa mengindikasikan adanya keberlanjutan maupun pembalikan trend tergantung dari jenis breakout yang Anda temui. Apabila jenis breakout tersebut adalah true breakout, maka kemungkinan besar trend pergerakan harga tersebut akan tetap berlanjut entah itu trend naik atau trend turun.
Di sisi lain, apabila yang Anda temui adalah false breakout, maka tidak menutup kemungkinan cepat atau lambat pergerakan harga tersebut kembali seperti semula atau bahkan lebih rendah atau lebih tinggi lagi.
Contoh Breakout
Gambar 1: Contoh Breakout (Sumber: Investing.com)
Pada gambar di atas terlihat ada sebuah garis merah yang membujur dari kiri ke kanan. Garis tersebut adalah garis resistance atau garis yang menghubungkan beberapa titik harga tertinggi dari suatu aset.
Dalam gambar di atas, ada dua jenis breakout secara langsung yaitu false breakout yang digambarkan pada titik berlingkar merah dan true breakout di bagian akhir kurva. Jika Anda amati, keempat titik berlingkar merah tersebut memiliki kesamaan yaitu hanya ekor candle yang menembus titik resistance. Oleh karena itu, tidak heran kalau tidak lama kemudian harga kembali turun.
Sebaliknya, di bagian akhir kurva ada candle berwarna hijau, gemuk dan memanjang yang berhasil melewat level resistance. Disini terjadilah true breakout. Hal ini dikonfirmasi dengan pergerakan kurva harga selanjutnya yang konsisten terus meningkat.
Cara Trading Saat Breakout
1. Tentukan level resistance dan support terlebih dahulu
Untuk mendefinisikan kapan harga suatu aset akan menembus batas bawah (support) dan batas atas (resistance), tentunya Anda harus tahu terlebih dahulu berapa level batas bawah dan level batas atas dari aset tersebut terlebih dahulu.
Caranya adalah dengan mengamati pergerakan harga aset selama beberapa waktu terlebih dahulu dan baru menarik batas atas dan batas bawah dari satu titik kurva harga dengan titik yang lainnya.
Hal ini sangat penting supaya Anda bisa mengetahui kapan aset tersebut akan mengalami breakout yang sebenarnya. Khususnya jika aset yang Anda beli adalah forex mengingat bahwasanya forex adalah salah satu aset dengan tingkat fluktuasi harga tertinggi di dunia.
Baca Juga: Belajar Trading dari Pemula Sampai Mahir Yang Bisa Anda Lakukan
2. Gunakan candlestick
Apabila Anda mengamati tulisan di atas, sudah jelas kiranya bahwa candlestick adalah alat yang paling cocok untuk menentukan breakout. Hal ini karena dalam kurva yang ditampilkan dalam bentuk candlestick trader bisa langsung tahu aspek-aspek penting dalam perdagangan saat itu mulai dari harga pembukaan, harga penutupan hingga volume perdagangan secara sekilas.
Oleh karena itu, untuk bisa menentukan kapan breakout akan terjadi, trader juga perlu untuk menguasai cara membaca candlestick yang benar serta tahu pola-pola candlestick. Sebab, setiap pola candlestick bisa mengindikasikan sinyal trading yang berbeda.
3. Tentukan exit strategy yang tepat
Exit strategy disini bisa berupa pasang stop loss tapi bisa juga dengan strategi take profit. Stop loss bisa Anda terapkan jika menurut perkiraan Anda akan terjadi true breakout yang menembus level support sehingga harga akan turun lagi.
Adapun strategi take profit adalah exit strategy yang Anda lakukan ketika breakout menembus level resistance. Meskipun Anda memperkirakan kalau harga akan naik lagi, tapi penting kiranya untuk mematuhi strategi take profit yang telah Anda buat.
Tujuannya supaya Anda bisa terhindar dari sifat rakus dan terhindar dari kerugian yang tidak perlu. Tentu seakurat apapun perkiraan seorang trader, tidak ada yang tahu kapan harga suatu aset akan berhenti merangkak naik dan berbalik turun kembali.
Exit strategy ini bisa dilakukan dengan menjual aset yang Anda inginkan pada harga tertentu atau jumlah tertentu. Apapun yang Anda pilih, usahakan aset tersebut bisa terjual dengan cepat sehingga Anda bisa terhindar dari kerugian yang tidak perlu.
4. Apakah menguntungkan membeli forex saat breakout?
Membeli forex atau aset lain saat menjelang breakout tentu bisa menguntungkan khususnya jika Anda adalah seorang scalper atau intraday trader. Asalkan tentu saja Anda tahu jenis apakah breakout yang akan berlangsung. True breakout tentu akan menguntungkan jika harga menembus level resistance. Sebaliknya false breakout akan menguntungkan jika harga menembus level support.
Kesimpulan
Breakout adalah fenomena yang terjadi ketika harga suatu aset termasuk forex bergerak menembus level resistance atau level support. Fenomena ini terbagi menjadi dua yaitu true dan false breakout. Keduanya dapat dilihat melalui candlestick dan bisa jadi menguntungkan jika dibarengi dengan strategi entry dan exit yang sesuai.