Indeks saham adalah hasil pengumpulan data dari sekelompok saham tertentu yang memberi indikasi terhadap sebuah sektor atau ekonomi. Saat ini ada sekitar 40 indeks saham yang sudah dirilis oleh BEI di mana yang terbesar adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).
Ketahui apa itu IHSG, fungsinya, serta bagaimana cara menghitungnya dengan membaca artikel berikut.
Pengertian IHSG
IHSG adalah singkatan dari (Indeks Harga Saham Gabungan) , yang merupakan indeks atau hasil penghitungan statistik harga dari seluruh saham yang tersedia di BEI. Dengan demikian, pergerakan IHSG menggambarkan pergerakan harga seluruh saham di BEI.
IHSG atau yang sering juga disebut IDX Composite pertama kali diperkenalkan pada 1 April 1983 dengan harapan bahwasannya indeks ini dapat membantu investor atau trader melihat kondisi harga saham-saham di Indonesia dengan tanpa melihat harga saham tersebut satu per satu.
Per tanggal 21 Januari 2022, IHSG menyentuh level tertinggi baru dengan menyentuh nilai 6.726,30 atau naik 1,5% dibandingkan nilai penutupan kemarin. Menurut pemberitaan dari CNBC, hal ini terjadi karena banyaknya investor asing yang memborong saham perusahaan blue-chip. Tercatat pada hari ini, investor asing membeli saham BBCA, BMRI, TLKM dan ARTO dengan total pembelian sebesar 978 miliar rupiah di pasar reguler.
Cara Kerja IHSG
IHSG dihitung dengan metode Market Capitalization Weighted di mana dengan metode ini, perusahaan diberi timbangan sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya. Semakin besar nilai kapitalisasi pasar sebuah perusahaan, semakin berat pula komponen pemberat yang diberikan.
Hal ini karena perubahan harga saham pada perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar cenderung lebih mudah mempengaruhi indeks dan pasar modal secara keseluruhan. Dari gambaran pergerakan nilai IHSG per 21 Januari di atas misalnya.
Masih menurut pemberitaan CNBC, pada 21 Januari 2022 terdapat transaksi jual beli saham senilai 11,5 triliun. Jumlah ini relatif menurun dibandingkan jumlah transaksi di BEI kemarin. Akan tetapi, 8,5% dari 11,5 triliun tersebut masuk ke kantong perusahaan berkapitalisasi pasar besar. Oleh sebab itu, kenaikan nilai IHSG pada 21 Januari 2022 ini diperkirakan akibat banyaknya investasi ke perusahaan besar.
Dengan menggunakan metode Market Capitalization Weighted ini, diharapkan pergerakan nilai IHSG mencerminkan kondisi pasar modal secara keseluruhan meskipun ada beberapa pihak yang mengkritik metode ini dapat menimbulkan bias kepada perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar.
Fungsi IHSG
1. Mengukur sentimen pasar
Sentimen pasar adalah hal-hal di luar teknis yang dapat mempengaruhi kepercayaan investor pada saham atau bursa efek tertentu. Sentimen pasar ini dapat berhembus dalam bentuk berita, gossip, atau force majeure seperti pandemi Covid-19.
Salah satu fungsi utama indeks baik IHSG maupun indeks-indeks lainnya yang dimiliki BEI adalah untuk mengukur sentimen terhadap pasar saham ini. Berbeda dengan indeks lainnya, IHSG mengukur sentimen pasar yang mengenai seluruh atau mayoritas perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Dengan demikian, IHSG dapat menjadi cerminan mengenai kondisi pasar modal Indonesia sedang baik-baik saja atau tidak. Namun, karena bursa efek didominasi oleh beberapa sektor seperti perbankan dan consumer goods, maka pergerakan harga pada sektor-sektor tersebut bisa berpengaruh besar pada IHSG.
2. Menjadi patokan bagi portfolio investor
Fungsi IHSG yang kedua adalah menjadi patokan portofolio seorang investor. Tingkat nilai IHSG dapat dijadikan patokan seorang calon investor yang belum membeli saham untuk mengukur mahal atau tidaknya harga saham sebuah perusahaan.
Katakanlah harga per lembar saham sebuah perusahaan sebesar 7.000 rupiah. Ini artinya, harga saham tersebut relatif lebih mahal dibandingkan rata-rata harga saham di BEI per tanggal 21 Januari 2022 begitupun sebaliknya.
Bagi investor yang sudah punya saham, peningkatan atau penurunan IHSG dapat menjadi pembanding apakah kinerja asetnya lebih baik daripada rata-rata saham di bursa atau tidak. Misalnya, hari ini harga saham A naik 2%. Itu artinya dibandingkan IHSG yang naik 1,5%, kinerja saham A masih lebih baik.
3. Sebagai bahan estimasi profit
Perubahan nilai IHSG sudah memperhitungkan tingkat risiko pasar sehingga perubahan nilai IHSG dapat dijadikan patokan untuk mengestimasi profit. Contohnya, katakanlah nilai IHSG dalam 1 tahun terakhir meningkat 2%, maka seorang investor berpotensi untuk mendapatkan profit 2% juga dalam 1 tahun ke depan.
Dengan melihat pergerakan harga IHSG pada 30 tahun ke depan, seorang investor dapat memperkirakan keuntungan yang akan didapat jika dia memutuskan untuk berinvestasi di pasar saham dalam 30 tahun ke depan.
4. Mengukur kondisi ekonomi
IHSG adalah salah satu variabel yang seringkali dipertimbangkan dalam kajian mengenai kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini karena IHSG secara tidak langsung dapat mewakili pertumbuhan kinerja perusahaan baik itu BUMN maupun swasta. Karenanya, dibanding indeks lainnya, perubahan harga IHSG terutama jika menyentuh angka-angka bulat seperti 5000 atau 7000, sering menjadi berita di media nasioanl.
Namun demikian, IHSG hanyalah salah satu dari sekian banyak variabel yang harus diperhitungkan saat membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Cara Menghitung IHSG
Seperti yang telah tertulis di atas, IHSG dihitung menggunakan metode Market Capitalization Weighted atau kapitalisasi pasar tertimbang.
Rumus IHSG dari Market Capitalization Weighted adalah:
MCW = (Nilai Total Kapitalisasi Pasar Pada Tahun t : Nilai Total Kapitalisasi Pasar Pada Tahun Dasar) x 100
Pertama-tama, perlu Anda ingat bahwa besaran kapitalisasi pasar sebuah perusahaan adalah hasil kali antara jumlah saham perusahaan tersebut yang beredar di pasaran dan harganya.
Jadi, rumus menghitung IHSG adalah:
IHSG = (Nilai Total (jumlah saham x harga saham) tahun t : Nilai Total (jumlah saham x harga saham) Pada Tahun Dasar) x 100
Contoh:
Dari contoh diatas terlihat bahwasanya perubahan nilai indeks tersebut utamanya dipengaruhi oleh penurunan harga saham B dan C yang notabene merupakan saham dengan nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Kesimpulan
IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang beredar di BEI. Indeks ini dihitung menggunakan Market Capitalization Weighted dan dijadikan sebagai gambaran dan patokan kondisi pasar modal Indonesia secara umum.